Nafakhatin Nur - Jejak Rasa dan Pikiran

Bercermin



 
Kristania Virgiana Besouw, perempuan berparas cantik kelahiran Menado, peraih miss indonesia 2016 yang juga pernah menjadi duta unicef spesialisasi “campak” ternyata rela melepas status kewarganegaraanya dari WNI menjadi warga negara Amerika karena diterima menjadi tentara AS.sebuah prestasikah ?
Semua tergantung dari sisi mana kita melihat, memahami dan menilai. Mungkin ada yang berkata”wow, keren sekali...” karena baru kali ini seorang perempuan berlatar profesi model yang identik dengan dunia glamour, “isik2 awak” kemudian memilih menjadi seorang tentara yang job deskripsinya jauh berbeda dengan dunia yang dijalani sebelumnya. Apalagi dia bergabung menjadi tentara pada sebuah negara besar  yaitu Amerika yang menurut sebagian orang adalah negara adidaya, negara bergengsi, “Atase wong Indonesia wae lho kok klebu dadi tentarane negoro AS, sopo wong sing gak melu bangga ?”. Tentu sah- sah saja komentar seperti itu.
Semua orang memang punya hak penuh dalam menentukan dan menjalani pilihan hidupnya terkecuali jika justru pilihan hidupnya malah mengganggu kehidupan orang lain. Kita tentu ingat pak BJ Habibie dimana beliau sempat memintarkan orang Jerman dengan ilmunya dikarenakan saat itu bangsa Indonesia belum menghargai ilmuwan ( bagaimana dengan sekarang ?)dan tapi kemudian pemerintah Indonesia insyaf sehingga memanggil pulang beliau guna memintarkan bangsa sendiri.  Lalu bagaimana dengan pilihan hidup si cantik Kity ? bisa jadi darah tentara yang mengalir pada dirinya itu yang menjadi motifnya. tapi maaf, yang terlintas dalam pikiran saya adalah : andaikata ada pertempuran antara tentara AS dengan tentara Indonesia (naudzubillah min ndzalik) bagaimana perasaaannya ?
Apapun motif dia, bagiku ini adalah “sesuatu” hal yang perlu direnungkan bersama tentang Nasionalisme. Bahwa generasi muda perlu dipupuk rasa nasionalismenya. Bahwa pada kenyataannya dalam sejarah tercatat,tentara Indonesia adalah tentara yang super tangguh, tentara yang tak pernah menyerah kalah apalagi bertekuk lutut kepada bangsa manapun, berbeda dengan tentara AS yang pernah kalah dengan tentara Vietnam.
Dan tapi keputusan untuk melepas status kewarganegaraanya dari WNI menjadi warga negara Amerika demi menjadi tentara AS menurutku adalah lebih baik dari pada WNI yang diam-diam bergabung dengan ISIS !
So, tak perlu kata "penghianat" kita lontarkan kepadanya. justru sebuah kalimat pertanyaan tuk diri kita, " Seberapa besarkah Nasionalisme di hati ku ?"
Salam damai selalu.
                                                                                                                    Rabu, 18 Maret 2015

Silahkan berkomentar

Post a Comment