Beban Kesalahan
Suatu hari Nasrudin dan istrinya mendapati rumah mereka telah dimasuki pencuri. Semua barang berharga mereka dibawa kabur pencuri.
"Ini semua salahmu, kamu selalu merasa yakin bahwa pintu rumah kita telah terkunci", kata istrinya.
Para tetangga turut berkomentar, "kamu sih tidak mengunci pintu dulu", ujar seorang tetangga.
"Kunci-kunci rumahmu sudah rusak dan kamu tidak menggantinya", yang lain menyahut.
"Heran, kenapa kamu tidak membayangkan apa yang bisa terjadi?", kata orang ketiga.
"Sebentar, tentunya aku bukan satu-satunya orang yang bisa kalian salahkan",Nasrudin membela diri.
"Lalu siapa yang harus kami salahkan jika bukan engkau?" teriak orang-orang dengan gemas.
"Bagaimana dengan para pencuri itu?", kata Nasrudin.
"Ini semua salahmu, kamu selalu merasa yakin bahwa pintu rumah kita telah terkunci", kata istrinya.
Para tetangga turut berkomentar, "kamu sih tidak mengunci pintu dulu", ujar seorang tetangga.
"Kunci-kunci rumahmu sudah rusak dan kamu tidak menggantinya", yang lain menyahut.
"Heran, kenapa kamu tidak membayangkan apa yang bisa terjadi?", kata orang ketiga.
"Sebentar, tentunya aku bukan satu-satunya orang yang bisa kalian salahkan",Nasrudin membela diri.
"Lalu siapa yang harus kami salahkan jika bukan engkau?" teriak orang-orang dengan gemas.
"Bagaimana dengan para pencuri itu?", kata Nasrudin.
Silahkan berkomentar
Post a Comment