Nafakhatin Nur - Jejak Rasa dan Pikiran

Aura Manusia Tidak Mistik Lagi

Pernah dengar kata aura? Ya, aura kasih? Hehehe kalau itu sih nama artis..

Aura yang akan saya tulis adalah aura yang mungkin sudah biasa didengar oleh sebagian besar masyarakat kita. Walau menurut saya masih banyak yang belum tahu bahwa aura tidak lagi sesuatu yang mistik dan sebenarnya dari dulu memang bukan mistik. Cuma karena keterbatasan otak manusialah yang seringkali menganggap sesuatu yang "sepertinya" tidak kasat mata adalah mistik. Pasti klenik. Mengandung tahayul. Dan, ternyata di zaman yang serba digital ini. Dengan teknologi yang super canggih, satu persatu hal yang dulu dianggap mistik telah berubah. Satu-persatu menjadi logis. Bisa dinalar. Bisa diterima dan diterangkan secara ilmiah. Masih ingat dengan mandi kembang tengah malam? Tentang air yang didoakan para kyai? Telepati? Dan lain-lain. Dari beberapa hal ini saja sudah bisa disimpulkan bahwa ilmunya orang zaman dahulu memang luarbiasa.

Kembali ke soal aura. Secara teori, yang dimaksud dengan aura adalah gelombang listrik yang menyelubungi sebuah benda. Gelombang listrik itu berubah menjadi cahaya yang merefleksikan keadaan fisik atau kejiwaan seseorang.

Ada banyak ilmuwan asing yang telah melakukan penelitian tentang aura. Dari mencari bagaimana terbenruknya aura, cara kerjanya, juga alat-alat yang bisa memotret untuk pembuktian adanya aura itu sendiri. Para ilmuwan itu berasal dari negara yang berbeda-beda. Dari Rusia, Amerika dan lain-lain.

Dengan teknologi foto aura, kita bisa melihat aura kita sendiri. Pada tahun 1935, Prof. Kirlian seorang ilmuwan Rusia menemukan sebuah alat yang bisa menangkap sebuah gelombang energi di sekitar tubuh manusia. Gelombang energi itu kemudian dicetak dalam media gambar. Alat itu dikenal sebagai foto Kirlian.

Untuk selanjutnya, seorang insinyur asal Prancis yang bernama Guy Conggins menyempurnakan teknik foto Kirlian dengan teknik Biofeedback. Teknik ini mampu mencetak gambar dari aura lengkap dengan warna-warni cahaya yang dipancarkan melalui media cetakan foto Polaroid. Lebih canggih dibanding dengan foto Kirlian yang hanya mampu menampilkan gambaran putih, terang dan gelap di sekitar tangan dan kaki.

Pada tahun 1998, Fisslinger mengembangkan teknik foto aura yang lebih dinamis dan modern. Teknik tersebut Aura Video Station. Dengan teknik ini kita bisa melihat langsung  aura kita, perubahan serta peredarannya.








Silahkan berkomentar

Post a Comment