Temukan Cinta Sejatimu !
( Tulisan ku di blog kenangan : himpun kata )
Ini goresan pertamaku
di blog bersama kami. Aku ingin mengawalinya dengan cinta.
Tentang rasa cinta. Demi memperoleh cinta. Untuk semua tujuan
tersebut aku menulis . Sebisaku. Semampuku. Dengan penuh keyakinan bahwa
sesuatu yang disertai aura cinta maka akan memendar. Membuat yang belum
bercahaya menjadi ikut bercahaya. Seperti halnya orang yang bahagialah yang
akan mampu membuat orang lain menjadi bahagia pula. Maka menulislah dengan
cinta. Dan biarkan orang lain merasakannya !
Ini hanya sebuah
tulisan sederhana. Aku berharap kalian tidak kecewa. Kalaupun kecewa minimal
tulisan ini selesai terbaca. Setidaknya menjadi bukti bahwa sudah ada upaya.
Upaya dilakukan untuk membuahkan hasil. Dan sebuah upaya merupakan keberhasilan
tersendiri. Sayang , seringkali kita lupa untuk menghargai upaya. Menganggap
hasil adalah segalanya. Tanpa peduli apakah upaya yang dilakukan sesuai dengan
peri ketuhanan dan peri kemanusiaan.
Sesungguhnya di tangan
para ahli apa yang biasa akan berubah menjadi luarbiasa. Apa yang diremehkan
bisa menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Apa yang terlupakan akan terus
dikenang. Dan saat ini diriku berupaya untuk itu. Aku tak segan mengakuinya.
Buat apa malu jika seorang pembelajar akan memperoleh doa keberhasilan dan
keselamatan dari semua ikan yang ada di lautan ? .
Enam hari dalam
seminggu di Madrasah Ibtidaiyyah daerah pesisir kota Tuban aku berbagi ilmu.
Lebih dari separuh siswa adalah putra nelayan. Putra pelaut. Karakter orangtua
tentu saja diwarisi oleh anak-anak. Mereka tumbuh menjadi pribadi yang
pemberani dan teguh dalam pendirian. Sebagian indikator dari generasi penerus
bangsa yang tangguh telah mereka miliki. Hanya perlu polesan di sana-sini. Aku
bersyukur dan bangga bisa menjadi bagian dalam hidup mereka.
Setiap orangtua pasti
menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang dengan dibekali sifat atau karakter
yang baik. Dermawan, sopan-santun, gemar membaca, lemah lembut, berani adalah
sebagian dari karakter baik yang diharapkan akan melekat dalam pribadi anak
sampai ia dewasa.
Karakter seseorang
bukan harga mati. Karakter bisa dibentuk. Sejak kapan ? Sejak si anak masih
dalam kandungan ibunya karakter sudah bisa dibentuk. Bahkan karakter anak sudah
bisa dibentuk sejak seseorang memilih pasangan hidupnya. Saat ada empat pilihan
antara kekayaaan, keturunan, ketampanan/kecantikan dan agamanya maka dianjurkan
untuk memilih pasangan hidup yang paling baik agamanya. Dan karakter baik
merupakan bagian tak terpisahkan dari setiap agama.
Dari semua karakter
baik yang kita ketahui, sumber sesungguhnya hanya satu yaitu cinta.
Ya, rasa cinta yang ada dalam diri seseorang akan menjadikannya sebagai pribadi
yang berkarakter mulia. Jika seseorang cinta kepada buku maka ia akan gemar
membaca. Apabila dia cinta dengan anak-anak kecil, orang-orang yang lemah,
orang-orang yang kesusahan maka akan tumbuh sifat kasih sayang, suka menolong,
dermawan. Bila dia cinta akan tanah airnya maka akan ada nasionalisme dan
patriotisme di hatinya. Jika seseorang cinta kepada sang Pencipta maka tidak
akan ada alasan untuk berlari dari-NYA.
Di zaman yang super
canggih dan serta instant ini seseorang akan sangat mudah mendapatkan apa yang
dia inginkan. Dunia seperti dalam genggaman. Tapi semakin seseorang menjadi
hedonis maka semakin kering jiwanya. Jiwa yang kering adalah jiwa yang hampa.
Dia hidup tapi mati. Dia telah mati sebelum mati. Dia butuh cinta agar jiwanya
kembali segar !
Setiap hari, di
sela-sela menyertai belajar siswa didik, aku senantiasa berupaya
mengajak mereka membaca shalawat untuk Rasulullah Muhammad saw. Sepertinya hal
yang sepele. Tapi ketahuilah, mengajarkan shalawat itu mengajarkan mereka akan
cinta. Menanamkan rasa cinta. Mengantarkan mereka untuk memperoleh cinta.
Kekuatan cinta adalah kekuatan jiwa yang dasyat. Karena cinta merupakan sumber
kebajikan. Dan bukankah semua agama adalah agama cinta ?
“Sesungguhnya Allah
dan para malaikat bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman
bershalawatlah kamu sekalian kepadanya dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya”. QS.33:56
Telah datang kepadaku
(nabi Muhammad saw) seorang malaikat dari Tuhanku azza wajalla seraya berkata :
Barangsiapa mengucapkan shalawat atasmu di antara umatmu satu shalawat, Allah
menetapkan baginya sepuluh kebaikan dan mengapuskan sepuluh keburukan dan
mengangkatnya sepuluh derajat.
Membaca shalawat
adalah sebentuk bukti cinta kepada Allah dan Rasulullah Muhammad saw . Shalawat
merupakan satu-satunya bentuk cinta yang memberi yang pasti akan diberi. Dan
itulah cinta sejati.
Maka, jika kita ingin
memperoleh cinta sejati, bacalah shalawat sebanyak-banyaknya. Meminjam kalimat
dari Gus Mus : Shalawata sak nganggure lambemu!
Allahumma shalli ‘ala
sayyidina Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.
Tuban, November 2015
Oleh : Nafakhatin Nur
Silahkan berkomentar
Post a Comment