Nafakhatin Nur - Jejak Rasa dan Pikiran

Diskusi Dan Deklarasi Masyarakat Tuban Anti Hoax




Bertempat di gedung rektorat lantai II kampus Unirow Tuban, kegiatan diskusi dan deklarasi Masyarakat Anti Tuban pada tanggal 20 Januari 2017 dimulai pukul 08.00 wib. Setelah sambutan-sambutan dan doa untuk kelancaran, acara kemudian dilanjutkan ke sesi diskusi dengan moderator Bapak Amrullah Ali Moebin, M.I.Kom, Kaprodi Ilmu Komunikasi di kampus UNIROW Tuban.


Berkesempatan hadir pada acara tersebut Kapolres Tuban, AKBP Fadly Samad, Komandan Kodim 0811 Tuban, Letkol inf Sarwo Supriyo, Kepala Kominfo Tuban, Hery Prasetyo, Ketua PWI Tuban, Pipit Wibawanto, Sekretaris Dinas Pendidikan Tuban, Nur Khamid, dan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tuban, Agus Wijaya. 





Diskusi ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat Tuban. Mulai dari Komunitas Blogger Tuban, RTIK ( Relawan Teknologi dan Irformasi Komunikasi ), pelajar, mahasiswa serta masyarakat umum. Adapun narasumber diskusi adalah
1.    Kapolres Tuban, AKBP Fadly Samad
2.    Komandan Kodim 0811 Tuban, Letkol inf Sarwo Supriyo,
3.    Kepala Kominfo Tuban, Hery Prasetyo 
4.    Ketua PWI Tuban, Pipit Wibawanto


Ada yang menggelitik dalam pikiran saya saat Bapak AKBP Fadly Samad Kapolres Tuban menyampaikan materi. Menurut beliau, bahwa berdasarkan data ternyata laki-laki lebih mendominasi dalam pembuatan hoax dan penyebarannya. Kenapa ya? apa karena laki-laki terkenal suka nge-gombal ?

             Pada kesempatan yang sama, Komandan Kodim 0811 Tuban, Letkol inf Sarwo Supriyo menyampaikan bahwa awal kehancuran adalah saat semua orang hanya mementingkan dirinya sendiri. Etika tidak lagi diperhatikan termasuk dalam bermedsos. Semestinya medsos hendaknya digunakan untuk menyatukan bangsa bukan malah sebaliknya.

Sementara itu Kepala Komifo Tuban, Hery Prasetyo, mengatakan, masyarakat sekarang ini sangat kurang kritis dalam menyikapi sebuah berita. Apapun berita yang didapat langsung ditelan mentah-mentah termasuk berita hoax. Padahal hoax sangat berbahaya diantaranya adalah penggunaan hoax sebagai upaya pembunuhan karakter seseorang. 

Oleh karenanya Kominfo Tuban akan berupaya merangkul para nitizen untuk menangkal berita hoax. Kabar baiknya, nitizen Tuban terutama Komunitas Blogger Tuban sudah lebih dulu bergerak dengan bersama-sama memosting tulisan Tuban Anti Hoax di blog masing-masing anggota. 

Adapun Ketua PWI Tuban, Pipit Wibawanto, menyatakan bahwa hoax itu meliputi iklan-iklan juga. Beliau bahkan merasa risih dengan iklan di BBM yang menurut beliau kurang baik untuk generasi muda bangsa Indonesia. Untuk itu beliau meminta masyarakat pro aktif dengan melaporkan jika mengetahui hal tersebut.




Sayang sekali, karena keterbatasan waktu, sesi tanya jawab hanya dibatasi untuk 2 orang saja. Dan yang berkesempatan mengajukan pertanyaan adalah Mas Mutholibin dari Komunitas Tuban Menulis dan Kak Rizal dari RTIK ( Relawan Teknologi dan Informasi Komunikasi).






Setelah dua jam berjalan, diskusi ditutup dengan harapan tidak hanya sebatas menghasilkan konsep tapi juga harus direalisasikan " siapa berbuat apa" dalam pencegahan dan penanggulangan hoax.

 Acara kemudian dilanjutkan dengan deklarasi Masyarakat Tuban Anti Hoax ditandai dengan pembubuhan tanda tangan pada banner yang telah disediakan di halaman kampus UNIROW Tuban.
 



 Dan saatnya berfoto...hehe



Silahkan berkomentar

Post a Comment