Nafakhatin Nur - Jejak Rasa dan Pikiran

Pengalaman Mengikuti Dua Sesi Pelatihan Online Rangkul



Pengalaman Mengikuti Dua Sesi Pelatihan Online Rangkul
           
Berstatus sebagai ibu dari lima anak tak kemudian membuat diri ini puas dengan pola pengasuhan dan pendidikan anak yang sudah saya dan suami lakukan dalam rentang waktu 19 tahun. Zaman yang terus berubah dan lima anak yang memiliki karakter serta keunikan masing-masing mengharuskan saya untuk mau tidak mau senantiasa mencari ilmu parenting entah melalui media maupun melalui pengalaman-pengalaman keluarga lain.
Bergabung dalam grup wa Komunitas Guru Belajar Rembang membawa berkah tersendiri bagi saya. Suatu hari, Ning Nadia selaku guru promotor komunitas membagikan info pendaftaran Rangkul. Ketertarikan dengan dunia pengasuhan anak membuat saya segera melacak tentang apa itu Rangkul. Dan setelah mempelajarinya di Instagram maka segera saja saya mencoba mengikuti alur pendaftarannya. Sepertinya asyik sekali bisa menjadi bagian dari Rangkul. Selain sebagai media belajar untuk diri sendiri, bisa bermanfaat bagi keluarga yang lain adalah suatu kesempatan yang berharga.
Dagdigdug, hati ini menanti kabar diterima atau tidaknya saya dalam pendaftaran Rangkul. Hampir setiap hari email saya buka untuk mencari kabar gembira dari Rangkul. Akan tetapi sampai  3 hari menjelang dimulainya pelatihan online belum ada kejelasan. Klunting….ada wa masuk. Saya baca kok dari Kak Ollin Rangkul ? Saya diminta untuk segera menyelesaikan tahapan administatif. Yey…lolos dong saya ? Segera saya cek email sekali lagi. Oalah..ternyata email pemberitahuan kalau saya diterima berada di kotak spam !
Hari Jumat tanggal 25 Oktober 2019 adalah sesi pertama saya mengikuti pelatihan online Rangkul. Anak yang sedang sakit mata, sinyal yang terkadang kurang mendukung membuat perasaan cemas mendominasi dari pada perasaan senang dan bahagia ; jangan jangan karena dua alasan di atas, saya tidak bisa mengikuti secara penuh sesi belajar dan tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas  yang pastinya akan saya terima. Saat pelatihan online sesi kedua yang dilaksanakan pada hari Senin, 28 Oktober 2019, kecemasan itu ternyata masih saya rasakan walau sudah berkurang intensitasnya.

                                                                             ( Tugas mengedit Poster)
Perasaan cemas yang melanda pada diri saya bisa jadi karena semangat untuk bisa bergabung dengan Rangkul yang terlalu tinggi sedangkan keadaan fisik sudah capek usia mengajar di pagi hari sampai siang di sebuah Madrasah Ibtidaiyyah lalu berlanjut mengasuh anak kelima usia 18 bulan yang sedang kurang fit badannya serta kurangnya penguasaan teknologi.
Alhamdulillah, permasalahan yang saya hadapi baik itu kondisi anak yang sedang sakit sehingga terkadang rewel, sinyal yang kadang kurang bagus, tugas pada pertama yaitu mengedit poster akhirnya bisa terlewati dengan baik. Dua sesi pelatihan online dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting berhasil saya ikuti sampai akhir waktu.
Walau begitu, ada satu hal penting bagi saya yaitu harus banyak berlatih bagaimana menanggapi calon peserta Rangkul sebab saya sadar kemampuan saya berkomukasi secara efektif dengan orang lain masih kurang. Saya juga harus terus berlatih mengelola emosi diri sehingga semuanya bisa berjalan sesuai harapan.

                                     





Silahkan berkomentar

Post a Comment